Akankah Desktop/Tablet Hybrid Menjadi Tren Baru?

 
Setelah perangkat convertible (notebook yang dapat berubah fungsi jadi tablet dan sebaliknya) diluncurkan banyak vendor, beberapa waktu mendatang pasar akan dijejali dengan desktop/tablet hybrid. Yang terakhir ini adalah perangkat yang dapat berubah bentuk dari PC desktop menjadi tablet dan sebaliknya.
Dell akan menyediakan XPS 18 sebagai model desktop/tablet hybrid pertama di pasar mulai bulan depan.
XPS 18 merupakan tablet “raksaksa” dengan layar 18,4 inci yang sekaligus dapat difungsikan sebagai sebuah PC all-in-one. Layar sentuh dengan resolusi 1080p tersebut berbobot 4,85 pon. Menurut Dell baterainya tahan hingga 5 jam sebelum di-charge kembali.
Di bagian belakang bawah layar, ada semacam kaki untuk menyandarkannya di atas meja. Wireless keyboard dan mouse juga disertakan sehingga pengguna dapat memfungsikannya sebagai PC desktop. Asesori berupa dudukan yang dilengkapi dengan sumber daya listrik juga disediakan agar XPS 18 lebih menyerupai PC all-in-one pada umumnya.
Sebelumnya Asus juga telah memamerkan perangkat yang mirip dengan XPS 18 di Computer Electronics Show (CES) Januari 2013 yang disebut Transformer AiO. Perangkat yang bakal diluncurkan pada awal kuartal kedua tahun ini, merupakan tablet yang bila diletakkan pada base station yang disertakan akan berfungsi sebagai PC desktop. Layar touchscreen-nya berukuran 18,4 inci dengan resolusi 1920x1080.


 Sebagai tablet, Transformer AiO memanfaatkan prosesor Tegra 3 dengan storage internal 32 GB dan sistem operasi Android. Ketika diletakkan pada base station, Transformer AiO berubah menjadi PC dengan sistem operasi Windows 8. Bila diinginkan, Windows 8 dapat digunakan saat dicopot dari base station tetapi pada dasarnya layar ini bertindak sebagai remote desktop yang disambungkan secara nirkabel ke base station.
Pada saat berfungsi sebagai PC desktop, Transformer AiO memanfaatkan prosesor Intel Core, harddisk, dan kartu grafis Nvidia GeForce GT 730M yang ada pada base station. Perangkat desktop/tablet hybrid ini akan tersedia dengan harga mulai dari US$ 1.299.
Mirip Desktop/Tablet Hybrid
Serupa dengan kedua perangkat di atas, sebenarnya ada table PC. Sosoknya sama dengan desktop/tablet hybrid tetapi table PC menggunakan layar yang lebih besar dan berat.
Salah satunya adalah Sony Vaio Tap 20 yang diluncurkan pada Desember 2012 lalu. Walaupun dilengkapi dengan baterai namun perangkat ini bukanlah seperti tablet yang mudah dijinjing – layarnya saja berukuran 20 inci dan bobotnya 5,2kg. Vaio Tap 20 dapat diletakkan di atas meja secara mendatar atau berdiri dengan sudut 15 sampi 90 derajat.
Vendor lain seperti Lenovo juga sudah bakal meluncurkan table PC pada musim panas tahun ini. Telah dipamerkan di CES 2013, Lenovo IdeaCentre Horizon Table PC akan tersedia dengan harga sekitar $1.699. Seperti juga Vaio Tap 20, IdeaCentre dilengkapi baterai dengan bobot total 7,7 kg.
Table PC lebih ditujukan sebagai perangkat hiburan di rumah misalnya untuk bermain multiplayer game dengan meletakkannya mendatar di atas meja. Para gamer duduk atau berdiri mengelilinginya. Memang tidak menutup kemungkinan table PC dipakai untuk aplikasi bisnis misalnya untuk menampilkan informasi interaktif suatu produk atau layanan di tempat keramaian.
Akankah desktop/tablet hybrid dan table PC akan banyak diminati? Tentu pasar yang akan menentukannya.
READ MORE - Akankah Desktop/Tablet Hybrid Menjadi Tren Baru?

Samsung Galaxy S4 Gunakan Teknologi Pelacak Muka

Banyak feature yang disandang Samsung Galaxy S4 yang diumumkan Kamis, 14 Maret 2013 lalu. Di antaranya yang menarik adalah teknologi pelacak muka dan mata.
Seperti didemokan saat peluncurannya di Radio City Music Hall, New York, teknologi tersebut di antaranya diaplikasikan pada pemutaran video dan penggulungan tampilan Web.
Teknologi Smart Display memungkinkan kamera depan dari Galaxy S4 mengenali pergerakan mata dan muka. Menggunakan teknologi ini, Galaxy S4 menyajikan dua feature yang termasuk diunggulkannya yaitu Smart Pause dan Smart Scroll.
Seperti namanya, feature Smart Pause membuat Galaxy S4 dapat menghentikan sementara (pause) video bila muka dan mata pengguna tidak lagi menghadap layar. Video akan dimainkan lagi ketiga muka dan mata pengguna kembali menatap layar.
Feature tersebut memang sangat menarik, sehingga pengguna tidak terlewat sedikitpun tayangan video yang sedang ditontonnya.
Meski demikian, Smart Pause hanya berfungsi bila digunakan untuk menonton video yang diputar dengan aplikasi Samsung Video Player. Untuk aplikasi video seperti YouTube, feature ini belum berfungsi. Sesuai dengan keinginan pengguna, Smart Pause dapat diaktifkan dan dimatikan.
Feature lainnya adalah Smart Scroll sehingga tampilan halaman Web dapat digulung ke atas atau bawah sesuai dengan gerakan muka. Tetapi untuk menggulung layar, pengguna tidak dengan menggerakkan muka ke atas atau bawah, tetapi dengan memiringkan smartphone.
Smart Scroll tidak hanya untuk penggulungan tampilan pada browser, tetapi juga berlaku untuk aplikasi e-mail. Namun feature ini belum berlaku untuk aplikasi lainnya seperti Office bawannya yaitu Polaris.
Selain menggunakan feature Smart Scroll, penggulungan tampilan layar pada Galaxy S4 juga dapat dilakukan dengan isyarat (gesture) yaitu dengan melambaikan tangan di depan layar tanpa menyentuhnya. Teknologi gesture recognition ini diterapkan untuk mengulung layar pada browser, beralih di antara tab di browser, melihat berita, email, menerima panggilan telpon, dan lainnya.
READ MORE - Samsung Galaxy S4 Gunakan Teknologi Pelacak Muka

Asus PadFone 2 Resmi Masuk Indonesia

Tanpa perlu menunggu lama sejak diluncurkan Oktober tahun lalu, Asus akhirnya merilis PadFone 2 di Indonesia. Inilah sekuel gadget yang merupakan kombinasi smartphone dan tablet yang kini hadir dengan 4 inti prosesor. 
 
PadFone 2 terdiri dari 2 bagian: smartphone (Fone) berlayar Super IPS+ 4,7" resolusi 720x1280 pixel dan tablet (Pad) berlayar 10.1" (1280x800 pixel). Namun mesin utama terletak pada smartphone sedangkan bagian pad hanya berupa layar dan baterai 5000mAh.
Dengan prosesor quad-core Snapdragon S4 Pro (Cortex-A15 - Krait) kecepatan 1,5GHz, RAM 2GB, dan chip grafis Adreno 320, gadget ini jadi setara dengan smartphone papan atas macam iPhone 5, Galaxy S3, Xperia Z, dan Optimus G.
“Inovasi di PadFone 2 menjadi jawaban bagi mereka yang membutuhkan kemudahan smartphone namun sewaktu-waktu juga perlu display yang lebih besar. Di sini telah digunakan aplikasi Android yang dioptimalkan untuk mendukung modus smartphone maupun tablet melalui transisi instan pergantian layarnya," kata Juliana Cen, Manager of Product Management and Marketing, ASUS Indonesia.
Untuk memperkuat distribusinya, Asus Indonesia menggandeng Erajaya Group sebagai mitra distribusi yang sudah terkenal pemasaran produk komunikasinya. Paket PadFone 2 juga dibundel dengan paket Telkomsel yang memberikan akses Internet gratis hingga 6GB selama 3 bulan.
Pengguna yang melakukan pembelian PadFone 2 di Grand Indonesia tanggal 23-24 Maret ini juga bisa menikmati harga khusus yakni cashback sebesar Rp1,7 juta. Artinya, pengguna hanya cukup membayar Rp6,5 juta dari harga normalnya Rp8,2 juta (untuk PadFone 2 versi 32GB). Selain itu, pengguna yang memiliki kartu kredit dari bank Mandiri, BCA, dan Bank Mega, bisa memanfaatkan fasilitas cicilan 0% hingga 12 bulan.
Di saat yang bersamaan, Asus juga meresmikan peredaran MeMO Pad, tablet Android 7" versi ekonomis yang dijual dengan harga Rp1,699 juta.
Tablet dengan sistem Android 4.1 (Jelly Bean) ini ditenagai prosesor VIA WM8950 1GHz (single) + grafis Mali-400 dan RAM 1GB. MeMo Pad ME172V yang hadir dengan reoslusi 600x1024 pixel (196ppi) ini juga menawarkan WebStorage berbasis cloud sebesar 5GB yang bisa dipakai selamanya. Ada 3 warna yang tersedia yakni putih, abu-abu, dan pink yang cocok untuk wanita.
Berdasarkan data IDC hingga akhir tahun 2012 lalu, Asus sudah masuk dalam Top 3 kategori notebook consumer sedunia juga menempati posisi Top 3 tablet Android sedunia. Untuk pasar Indonesia sendiri Asus berada diposisi nomor 2 untuk kategori laptop consumer dengan pangsa pasar 21,6%.
READ MORE - Asus PadFone 2 Resmi Masuk Indonesia